DERITA SI ANAK TIRI.
Kenapa ya si anak tiri tidak pernah di perlakukan seperti
anak kandung yang selalu mendapatkan kasih sayang yang penuh dari orangtuanya,
malah dia kadang-kadang dibuat seperti pembantu di rumahnya sendiri. Saya punya
cerita dengan si anak tiri yang tidak mendapatkan kasih sayang dari
orangtuanya.
Pada beberapa tahun yang lalu dia hidup dengan damai di
keluarga yang sangat berkecukupan, dia punya ayah, ibu dan 1 orang kakak,
ketika ekonomi keluarga mulai menurun dan mulai kacau, orangtua mereka sudah
sering jarang pulang tepatnya sang ayah karena sibuk mencari uang untuk
keluarga mereka, tapi di samping ayah mencari uang buat keluarga rupanya sang
ibu bermain laki-laki di saat sang ayah tidak ada di rumah. Tetapi sang ayah
tidak pernah tau dan anak-anaknya juga tidak ada yang tau bahwa sang ibu
mendua kan sang ayah di luar sana.
1 tahun kemudian si ibu sudah mulai bosan kepada sang ayah
yang penghasilannya hanya pas-pasan dan kadang-kadang kurang untuk kebutuhan
sehari-hari, dan setiap malam si ibu selalu keluar dengan alasan arisan. Tetapi
si ayah selalu mengizinkan dia keluar karena si ayah sayang dan dia percaya
bahwa istrinya mungkin arisan. Tetapi dari rumah alasannya memang arisan tetapi
di luar dia ketemu dengan laki-laki itu yang jauh lebih kaya dengan dia. Tetapi
pas suatu malam si ayah curiga dengan si ibu yang setiap malam arisan dan asal
pulang selalu tengah malam dan akhirnya dia mengikuti si ibu keluar malam,
karena si ayah sudah penasaran dengan si ibu. Akhirnya si ibu sudah menunggu si
laki-laki itu di tempat biasa orang itu ke temuan, dan di situ si ayah melihat
langsung dengan mata kepalanya bahwa si ibu dengan si laki-laki itu pelukan. Si
ayah tidak sanggup melihatnya karena yang dia pikir istrinya yang selalu baik
dan jujur bisa selingkuh di belakang dia. Akhirnya si ayah pulang dan dia tidak
menemui si lelaki itu. Si ayah menunggu si ibu di rumah sampai si ibu datang.
Dan ketika si ibu datang si ayah bertanya kepadanya?
AYAH : Kok jam begini baru pulang bu emang arisan nya di mana?
Sambil tersenyum
IBU : Biasa lah namanya juga ibi-ibu ceritanya panjang!
Dengan wajah yang tidak enak dilihat
AYAH : Oooooooo….. kirain ketemuan dengan laki-laki..
IBU : Masak sih dengan laki-laki, kalau ayah tidak percaya
cobak saja tanya kepada teman-temanku. Dengan cara omong yang keras dan agak
marah
AYAH : Kok kamu marah, aku kan Cuma bertanya. Kalau kamu memang
tadi arisan, di mana dan siapa saja tadi
yang arisan. Dengan wajah yang sudah agak marah.
IBU : Si ibu diam dan Cuma jawab hemmm diii…….
AYAH : Di mana biar aku tanya sekarang..
Pada saat itu si ayah bertengkar dengan si ibu dan si ayah
minta cerai dengan ibu karena dia bekerja selama ini hanya lah percuma, tetapi
dia menyia-nyiakan kasih sayang yang tulus dari suaminya. Akhirnya mereka sah
cerai dan anaknya 1 ikut ibunya dan 1nya lagi ikut dengan ayahnya,.
Anak yang ikut dengan si ibunya itu sangat menderita karena
ibu menikah dengan kali-laki selingkuhanya itu. Hampir setiap hari anak itu di
pukul, di marahi dan apa pun yang dia kerjakan pasti salah. Sampai anak itu
tidak mendapatkan pendidikan dan selalu di rumah dan tidak boleh keluar. Dan pada suatu saat di saat umur si anak 12
tahun dia sudah mulai besar dan sudah mulai bisa berpikir di saat itu dia mau
kabur dari rumah dan mau mencari ayah kandung nya, tetapi dia tidak bisa karena
dia belum tau mau ke mana dan belum tau tujuannya ke mana, tapi dia tekat karena
dia tidak tahan lagi hidup dengan ibu kandungnya itu yang tidak pernah
memperlakukannya seperti anaknya sendiri, dia tekat kabur dari rumah pada malam
hari pada saat ibu dan ayah tiri nya itu tidur pulas. Di pergi dari rumah dan
belum tau tujuannya mau ke mana.
Setelah 2hari kabur dari rumah ada seseorang yang melihat dia
yang lagi tidur pulas di depan rumah di tepi jalan, dan yang melihat itu dia
mengenalnya karena sebelum orangtuanya cerai rumahnya dekat dengan nya, dia
membanguni anak itu dan dia mengajak nya ke rumah nya. Dia menanyakan kepada anak
itu. Kamu dari mana dan mau ke mana, dia menjawab “mau pulang mencari ayahku”
apakah ibu kenal ayahku, dan si ibu itu mengenalnya dan besok paginya dia
mengantar anak itu ke rumah ayahnya karena rumah mereka berdekatan.
Sesampainya dia di rumah dan dia ketemu dengan ayahnya dia
langsung memeluk ayahnya sambil menangis dan kakaknya juga ikut memeluk adiknya
yang sekian lama dia tidak pernah lagi melihatnya. Dan akhirnya si anak itu hidup
bahagia dengan ayah kandungnya..
Sekian dan terima kasih.
Saya
menerima keritik dan saran anda.
By: SHAREL
DOLBY SEBAYANG.