KATA PENGANTAR.
Pertama-tama
saya ucapkan puji syukur kepada tuhan yang maha kuasa, karna atas rahmat dan
ridonya lah artikel ini bisa saya selesaikan dengan baik dan tidak kekurangan
suatu apapun.
Dan
disini saya mengartikan tentang organisasi itu, Organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan
sejumlah orang untuk mencapai tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan
fungsi lewat hirarki otoritas dan tanggungjawab (Schein). Karakterisitik
organisasi menurut Schein meliputi : memiliki struktur, tujuan, saling
berhubungan satu bagian dengan bagian yang lain untuk mengkoordinasikan
aktivitas di dalamnya.
Dan struktur organisasi itu ialah suatu
organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk
mencapai tujuan. Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara
tiap bagian serta posisi yang ada pada Struktur Organisasi menggambarkan dengan
jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi
yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.
Saya menyadari bahwa baik isi maupun cara
penyusunan artikel ini belum sempurna. Kemungkinan salah ketik juga tak dapat
di hindarkan. Oleh karena itu, segala saran dan keritik membangun sangat saya
harapkan. Demikianlah, mudah – mudahan artikel yang saya buat ini berguna dan
dapat dimanfaatkan sebaik – baiknya.
Ø Fungsi
Manajemen Dan Organisasi
- Kata Manajemen berasal dari
bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan
mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara
universal. Kata manajemen mungkin berasal dari Bahasa
Italia (1561) maneggiare yang berarti
“mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa
latin manus yang berati “tangan”. Kata ini mendapat
pengaruh dari bahasa Perancis manègeyang berarti “kepemilikan
kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan
kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa
Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement,
yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
- Mary
Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa
seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk
mencapai tujuan organisasi.
- Ricky
W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk
mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif
berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara
efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,
terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.Istilah manajemen, terjemahannya
dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman.
- Menurut
James A.F. Stoner, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengawasan kegiatan anggota dan tujuan penggunaan
organisasi yang telah di tentukan.
- Dari
berbagai pengertian di atas, dapat di rumuskan bahwa manajemen adalah
proses perencanaan,pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian
kegiatan anggota organisasi dan proses pengguna sumber daya organisasi
lainnya untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah di tetapkan.
- Manajemen
mengalami perkembangan yang sangat luar biasa dengan di mulainya revolusi
industri. Hal ini dapat di terima karena revolusi industri mengakibatkan
perusahaan semakin besar. Perkembangan perusahaan menuntut adanya
pemanfaatan biaya secara efektif dan efisien. Selain itu, di perlukan pula
pengelolaan perusahaan yang lebih profesional. Pelopor-pelopor
manajemen pada saat itu adalah Frederick Taylor, James Watt Jr, Robert
Owen, Mathew Boulton, Charless Babbage, dan Henry Fayol. James Watt Jr dan
Mathew Boulton banyak mengembangkan teknik manajemen tentang pasar,
pengaturan tata letak mesin, dan manajemen personalia.
Ø Metode dalam Manajemen
1. Mengetahui adanya persoalan
2. Mendefinisikan persoalan
3. Mengumpulkan data ,fakta ,dan informasi
4. Menyusun alternative penyeleseian
5. Mengambil keputusan dengan memilih salah satu
alternative penyeleseian
6. Melaksankan keputusan serta melakukan tindak
lanjut
Manajemen terbagi menjadi empat fungsi berikut ini
penjelasannya :
1. Planning merupakan fungsi manajemen yg berkenaan
dgn pendefinisian sasaran utk kinerja organisasi di masa depan dan utk
memutuskan tugas-tugas dan sumber daya-sumber daya yg digunakan yg dibutuhkan
utk mencapai sasaran tersebut.
2. Organizing merupakan fungsi manajemen yg berkenaan
dgn penugasan mengelompokkan tugas-tugas ke dalam departemen-departemen dan
mengalokasikan sumber daya ke departemen.
3. Leading fungsi manajemen yg berkenaan dgn bagaimana
menggunakan pengaruh utk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi.
4. Controlling fungsi
manajemen yg berkenaan dgn pengawasan terhadap aktivitas karyawan menjaga
organisasi agar tetap berada pada jalur yg sesuai dgn sasaran dan melakukan
koreksi apabila diperlukan.
Pengertian Organisasi
· Organisasi adalah perserikatan
untuk mencapai tujuan.
· Organisasi dalam arti
badan adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan
tertentu.
· Organisasi dalam arti bagan adalah
gambaran skematis tentang hubungan kerja sama antara orang-orang yang terdapat
dalam suatu badan untuk mencapai tujuan .
· Organisasi dalam arti dinamis
adalah proses penetapan dan pembagian pekerjaan,pembatasan tugas dan tanggung
jawab, serta penetapan hubungan antara unsur-unsur organisasi, sehingga dapat
bekerja dengan efektif untuk mencapai tujuan .
Organisasi
terdapat tiga faktor atau unsur penting yaitu :
· adanya sekelompok oran g
· adanya hubungan dan pembagian
kerja diantara mereka
· adanya tujuan yang ingin dicapai
Bentuk Organisasi.
Dalam suatu organisasi, yang menjadi dasar adalah
pembagian kekuasaan dan tanggung jawab. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
masing-masing
struktur organisasi yang akan dibahas satu per satu
dibawah ini :
1. Bentuk Organisasi Garis
Bentuk ini merupakan nbentuk organisasi paling tua dan
paling sederhana. Bentuk organisasi diciptakan oleh Henry Fayol. Biasa juga
disebut denganorganisasi militer dimana cirinya adalah struktur organisasi ini
relatif kecil, jumlah karyawan yang relatif sedikit, saling kenal, dan
spesialisai kerja yang belum begitu rumit dan tinggi.
Kebaikannya:
a. Kesatuan komado terjamin
baik karena pimpinan berada pada satu tangan.
b. Proses pengambilan keputusan
berjalan dengan cepat karena jumlah orang yang diajak berkonsultasi masih
sedikit.
c. Rasa solidaritas dianatara
karyawan umumnya tinggi karena saling mengenal.
Keburukannya:
a. Seluruh organisasi
tergantung pada satu pimpinan (satu orang) dimana bila pimpinan tersebut
berhalangan maka organisasi tersebut akan mandekatau hancur.
b. Ada kecenderungan pimpinan
bertindak secara otokratis.
c. Kesempatan karyawan untuk
berkembang terbatas.
2. Bentuk
Organisasi Fungsional
Bentuk ini merupakan bentuk dimana sebagian atau
segelintir pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan
berwenangmemberikan komando pada bawahannya. Bentuk ini dikembangkan oleh FW
Taylor.
Kebaikannya;
a. Pembidangan
tugas-tugas jelas.
b. Spesialisasi
karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin.
c. Digunakannya
tenga-tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsinya.
Keburukannya;
a. Karena adanya spesialisasi kerja maka akan sulit
untuk mengadakan tour of duty.
b. Karyawan lebih mementingkan bidangnya sehingga
sukar untuk melaksanakan koordinasi.
Perinsip-Perinsip Organisasi.
1.perumusan tujuan dengan jelas
Bila akan melakukan suatu aktivitas, pertama-tama harus
dijelaskan dulu tujuannya.bagi suatu organisasi,tujuan aktivitas itu akan
berperan sebagai:
*pedoman kearah mana organisasi itu akan dibawa
*landasan bagi organisasi bersangkutan
*menentukan macam aktivitas yang akan dilakukan
*menentukan serangkaian program, prosedur ,koordinasi,
integrasi, simplifikasi, dan mekanisasi
2.pembagian tugas
Dalam suatu organisasi , pembagian tugas merupakan suatu
keharusan mutlak untuk menghindari terjadinya tumpang tindih dalam pekerjaan.
Pembagian tugas akan menghasilkan departemen-departemen dan deskripsi tugas (job
description) )masing-masing departemen sampai unit-unit terkecil dalam
organisasi.
3.delagasi kekuasaan
Salah satu prinsip pokok dalam setiap organisasi adalah
delagasi kekuasaan. Kepada setiap karyawan yang menduduki jabatan tertentu
harus di delegasikan kekuasaan, atau wewenag yang di perlukan agar yang
bersangkutan dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya.wewenang atau kekuasaan
itu mempunyai aspek pengambilan
keputusan , penggunaan peralatan , dan lain sebagainya.
4.rentangan kekuasaan
Yang dimaksud rentangan kekuasaan adalah berapa jumlah
orang yang tepat menjadi bawahan seorang pemimpin, agar dia mampu memimpin ,
membimbing , dan mengawasi secara efektif
5.tingkat tingkat pengawasan
Tingkat pengawasan hendaknya diusahankan sesedikit
mungkin.harus diusahakan agar organisasi sesederhana mungkin.selain memudahkan
komunikasi , juga agar ada motivasi bagi setiap orang dalam organisasi untuk
mencapai tingkat-tingkat tertinggi pada struktur organisasinya.
Sedangkan fungsi
manajemen strategis itu sendiri adalah elemen-elemen dasar yang
akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan
oleh manajer dalam melasanakan kegiatan maupun perencanaan-perencanaan yang
terstruktur untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Fungsi manajemen
itu sendiri dibagi menjadi empat, yaitu :
1. Perencanaan (planning)
Merupakan proses kegiatan memikirkan apa yang akan
dikerjakan dengan sumber yang dimiliki dan menentukan prioritas – prioritas ke
depannya agar dapat berjalan sesuai dengan tujuan dasar organisasi tersebut.
2. Pengorganisasian (organizing)
Merupakan proses penyusunan pembagian kerja ke dalam
unit-unit kerja dan fungsi-fungsinya serta penempatan mengenai orang yang
menduduki fungsi-fungsi tersebut secara tepat.
3. Pengarahan (directing)
Merupakan suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan
manajerial dan usaha-usaha organisasi.
4. Pengevaluasian (evaluating)
Merupakan poses pengawasan dan pengendalian performa
organisasi untuk memastikan bahwa jalannya organisasi sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa fungsi organisasi disini
adalah sebagai alat dari manajemen strategis untuk mencapai tujuan. Jadi antara
manajemen dan organisasi memiliki hubungan keterikatan yang erat. Karena untuk
memasarkan atau menyebarkan unit-unit produknya diperlukan manajemen untuk
menkoordinirnya.
PERAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
DALAM ORGANISASI
Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari ilmu
manajemen yang memfokuskan perhatiannya pada pengaturan peranan sumber daya
manusia dalam kegiatan suatu organisasi.
Dalam mencapai tujuannya tentu suatu organisasi memerlukan sumber daya manusia
sebagai pengelola sistem, agar sistem ini berjalan tentu dalam pengelolaanya
harus memperhatikan beberapa aspek penting seperti pelatihan, pengembangan,
motivasi dan aspek-aspek lainya. Hal ini akan menjadikan manajemen sumber daya
manusia sebagai salah satu indikator penting pencapaian tujuan organisasi
secara efektif dan efisien.
Sumber daya manusia merupakan asset organisasi yang sangat vital, karena itu
peran dan fungsinya tidak bisa digantikan oleh sumber daya lainnya. Betapapun
modern teknologi yang digunakan, atau seberapa banyak dana yang disiapkan,
namun tanpa sumber daya manusia yan professional semuanya menjadi tidak
bermakna (Tjutju,2008).
Eksistensi sumber daya manusia dalam kondisi lingkungan yang terus berubah
tidak dapat dipungkiri, oleh karena itu dituntut kemampuan beradaptasi yang
tinggi agar mereka tidak tergilas oleh perubahan itu sendiri. Sumber daya
manusia dalam organisasi harus senantiasa berorientasi terhadap visi, misi,
tujuan dan sasaran organisasi di mana dia berada di dalamnya (Tjutju. 2008). Untuk
mencapai visi, misi, dan tujuan tersebut tentu manusia tersebut harus mempunyai
nilai kompetensi, karakteristik kompentensi menurut Spencer and spencer
(1993:9-11) ada lima karakteristik kompentensi yaitu:
1. Motif (motive), apa yang secara konsisten dipikirkan atau
keinginan-keinginan yang menyebabkan melakukan tindakan. Apa yang mendorong,
perilaku yang mengarah dan dipilih terhadap kegiatan atau tujuan tertentu.
2. Sifat/ciri bawaan (trait), ciri fisik dan reaksi-reaksi yang bersifat
konsisten terhadap situasi atau informasi.
3. Konsep diri (self concept), sikap, nilai dari orang-orang.
4. Pengetahuan (knowledge), yaitu suatu informasi yang dimiliki seseorang pada
bidang yang spesifik. Pengetahuan merupakan kompetensi yang kompleks. Biasanya
tes pengetahuan mengukur kemampuan untuk memilih jawaban yang paling benar,
tapi tidak bisa melihat apakah seseorang dapat melakukan pekerjaan berdasarkan
pengetahuan yang dimilikinya itu.
5. Keterampilan (skill), kemampuan untuk mampu melaksanakan tugas-tugas fisik
dan mental tertentu.
Walaupun demikian agar peran sumber daya manusia tersebut dapat sinkron dengan
visi, misi, tujuan dan harapan organisasi maka manusia sebagai selah satu
sumber daya harus dapat melakukan penyesuaian terhadap perkembangan organisasi
yang semakin komppetitive. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk
mengantisipasi dan merespon perubahan tersebut, menurut (Tjutju,2008) ada empat
strategi utama untuk melakukan perubahan, yaitu dengan melakukan:
1. Pengendalian diri secara lebih baik dengan disertai kearifan
2. Beradaftasi dengan perubahan yang terjadi sambil mengubah paradigma berfikir
dan bertindak.
3. Komunikasi yang efektif untuk membangun kepercayaan dan mengembangkan
networking.
4. Penyelarasan dan/atau menyeimbangkan antara kematangan IQ,EQ dan ESQ.
Dengan stategi tesebut, sekurang-kurangnya sumber daya manusia dalam organisasi
akan melakukan upaya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan global yang
cenderung bersifat tanpa batas.
Menurut Lengnick-Hall(2003:34-35) ada empat peran baru yang mesti dijalankan
oleh manajemen sumber daya manusia dalam menghadapi sejumlah tantangan global,
yaitu:
1. Human Cafital Steward
2. Knowledge Facilitator
3. Relationship Builder
4. Rapid Deployment Specialist
Cakupan MSDM
1. Melakukan analisis jabatan
2. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan merekrut calon tenaga kerja
3. Menyeleksi calon tenaga kerja
4. Memberikan orientasi dan pelatihan bagi karyawan baru
5. Menata olah upah dan gaji
6. Menyediakan insentif dan kesejahteraan
7. Menilai kinerja
8. Mengkomunikasikan (wawancara, penyuluhan, pendisiplinan)
9. Pelatihan dan pengembangan
10. Membangun komitmen karyawan
MSDM penting bagi Manajer karena agar tidak terjadi :
1. Mempekerjakan orang tidak cocok dengan pekerjaan
2. Mengalami perputaran karyawan yang tinggi
3. Menemukan orang-orang Anda tidak melakukan yang terbaik
4. Perusahaan berurusan dengan pengadilan
5. Perusahaan berada di bawah undang-undang keselamatan kerja
6. Memiliki karyawan yang berfikir bahwa gaji mereka tidak adil
7. Membiarkan kekurangan pelatihan
8. Praktik tenaga kerja yang tidak adil
MSDM yang Strategik
1. Kenyataan bahwa karyawan dewasa ini adalah sentral untuk mencapai keunggulan
bersaing telah mengarah ke munculnya bidang yang dikenal sebagai MSDM yang
Strategik
2. MSDM yang Strategik didefinisikan sebagai tautan dari SDM dengan tujuan dan
sasaran strategik untuk meningkatkan kinerja bisnis dan mengembangkan kultur
organisasi
Peran SDM sdebagai Mitra Strategik
1. Pandangan bahwa SDM itu langsung operasional dan kegiatan SDM sama sekali
tidak strategik
2. Pandangan yang lebih canggih SDM hanya untuk mencocokkan strategi perusahaan
3. MSDM merupakan suatu mitra sejajar dalam proses perencanaan strategik
Peran SDM dalam Perumusan Strategi
1. MSDM dapat memainkan peran sebagai pengamatan lingkungan
2. SDM adalah suatu posisi yang unik untuk memasok inteligensi bersaing yang
mungkin bermanfaat dalam proses perencanaan strategik
3. SDM juga berpartisipasi dalam proses formulasi strategi dengan mensuply
informasi tentang kekuatan dan kelemahan internal perusahaan
4. Kekuatan dan kelemahan sdm memiliki satu efek pada kelangsungan hidup dari
pilihan strategik perusahaan
SDM diarahkan untuk mengembangkan dan melaksanakan program yang dirancang untuk
menciptakan sebuah kultur perusahaan yang mencapai :
1. Doronglah satu semangat kerja tim dan kerjasama dalam dan di tengah unit
bisnis untuk bekerja menuju sasaran bersama, dengan satu tekanan pada
mengidentifikasi, mengakui, dan mengimbali keunggulan individu dan unit
2. Doronglah sikap kewiraswastaan dikalangan manajer dan sikap berfikir
inovatif di kalangan karyawan
3. Tekankanlah komonalitas kepentingan diantara karyawan dan pemegang saham
Kesimpulan
Dalam menghadapi situasi lingkungan yang terus berubah menuntut pergeseran
peran manajemen sumber daya manusia dari paradigma lama (yang berfokus pada implementasi
Fungsi operatif ) menuju paradigma baru (yang berfokus pada empowering human
capital dalam menjalankan knowledge management), maka manusia sebagai salah
satu sumber daya harus mempunyai nilai kompetensi dengan selalu mengikuti
perkembangan jaman dengan selalu meningkatkan ilmu pengetahuan.
Peranan Manajer dalam Manajemen Organisasi
Publik
Manajemen terutama dalam
organisasi public berperan dan berkenaan dengan proses bagaimana kegiatan yang
telah di rancang oleh organisasi public dapat diimplementasikan secara efektif.
Tentu saja, hal ini tidak terlepas dari pemimpin atau manajer. Dalam konteks
ini, manajer berperan mengintegrasikan organisasi dan variable-variabel manusia
ke dalam sebuah sistem sosioteknik yang efektif dan efisien.
Sistem
sosioteknik merupakan suatu kondisi agar para pegawai bisa bekerja dengan baik,
maka selain mematuhi aturan-aturan yang berlaku, pegawai juga butuh investasi
social dan intelektual/ pengetahuan dalam berorganisasi.
Sementara
itu, menurut Hendry Mintzberg dalam buku Manajemen prilaku Organisasi
(Winardi), ada sepuluh macam peranan manjerial yakni:
A. Peranan antar pribadi
1. Peranan
sebagai tokoh (melaksanakan kegiatan-kegiatan seremonial dan social, sebagai
wakil organisasi yang bersangkutan)
2. Peranan
sebagai pemimpin
3. Peranan
sebagai penghubung (The Liason Role) terutama dengan pihak luar.
B. Peranan Informasional
1. Peranan
sebagai pihak penerima (menerima informasi tentang pengoprasian sebuah
perusahaan)
2. Peranan
sebagai penyebar berita atau informasi (menyampaikan informasi kepada pihak
bawahan)
3. Peranan
sebagai juru bicara (meneruskan informasi kepada pihak yang berada di luar
organisasi yang bersangkutan)
C. Peranan Keputusan
1. Peranan
sebagai wirausahawan.
2. Peranan
yang mengatasi gangguan-gangguan
3. Peranan
sebagai pihak yang mengalokasikan sumber-sumber daya.
4. Peranan
sebagai perantara (menghadapi berbagai macam orang dan kelompok-kelompok orang)
Teori Manajer dalam Manajemen
Ada
3 teori dasar dalam manajemen, pertama adalah model tradisonal, kedua adalah
human relations, dan ketiga adalah human resources (Milles).
1. Model Tradisional
Dalam
pendekatan ini manajer menggunakan pola motivasi tradisional. Manajer berasumsi
bahwa pekerjaan itu tidak menyenangkan bagi manusia, upah lebih penting dari
kerja itu sendiri, dan hanya sedikit sekali orang yang memiliki pengendalian
dan pengarahan diri. Oleh karena itu, maka jalan keluar yang dilakukan manajer
adalah melakukan supervise yang ketat merumuskan berbagai cara dan prosedur
kerja sesederhana mungkin, dan memaksa apa yang diinstruksikan kepada bawahan.
Dengan demikian diharapkan bawahan akan patuh dan menghasilkan apa yang telah
ditetapkan.
2. Model Human Relations
Dalam
pendekatan ini manajer menggunakan pola human relations, manajer berasumsi
bahwa bawahannya ingin merasa berguna dan penting, ingin dikenal sebagai
seorang individu yang berarti dan keinginan tersebut mungkin lebih peting
daripada uang. Oleh karena itu, maka tindakan yang dilakukan para manajer dalam
melakukan tugasnya adalah memuji individu dan bawahannya agar mereka merasa
penting/ berguna, selalu mendengar keluhan dan saran bawahannya, melakukan
pengendalian dan pengarahan diri dalam hal-hal rutin. Dengan demikian
diharapkan agar bawahan menjadi lebih dimanusiakan (dihargai dan senang) dan
termotivasi serta bersedia bekerjasama atas dasar kesadaran diri (secara
sukarela). (Keban)
3. Model Human Resources
Dalam
pendekatan ini, seorang manajer menggunakan pola human resource. Manajer
berasumsi bahwa orang bisa saja tertarik terhadap pekerjaan yang menantang
(tidak selalu uang), memiliki kreativitas dan inisiatif serta tanggungjawab
yang tinggi untuk mengendalikan dan mengarahkan dirinya. Oleh karenanya, maka
yang dilakukan oleh manajer adalah memanfaatkan kemampuan sumberdaya manusia
yang ada pada bawahannya, memberikan peluang agar mereka dapat berkreasi dan
berinisiatif, serta memberikan dorongan agar mereka dapat berpartisipasi secara
aktif. Oleh karena itu, diharapkan terjadinya tanggungjawab yang lebih tinggi
dikalangan bawahannya, sekaligus terjadi perbaikan efisiensi dan peningkatan
kepuasan kerja.
Dari
ketiga pendekatan tersebut, dapat dilihat variasi pola kepemimpinan seorang
manajer dalam suatu organisasi, termasuk manajer public. Pola yang dipilih
tentu saja tergantung dari asumsi dasar yang dianut oleh seorang manager
tentang hakekat manusia dalam organisasi, teknologi yang dimiliki, serta
lingkungan dan situasi yang sedang dihadapi. Disamping itu, model sangat
mempengaruhi bentuk struktur organisasi.
Menurut
Richard M. Steers dan Lyman W. Porter dalam buku Manajemen edisi 2 (Handoko)
bahwa ada beberapa pola-pola umum pendekatan manajerial terhadap organisasi
bahwa model tradisional mengisyaratkan bahwa manajer menentukan bagaimana
pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan dan digunakannya sistem pengupahan
intensif untuk memotivasi para pekerja.
Sedangkan
untuk model hubungan manusiawi, menurut Elton Mayo dan para peneliti (Handoko)
menemukan bahwa kontak-kontak social karyawan pada pekerjaannya adalah juga penting
dan bahwa kebosanan dan tugas-tugas yang bersifat pengulangan adalah
faktor-faktor pengulang motivasi.
Selanjutnya
mengenai model Sumber daya Manusia, menurut Argyris dan Likert, bahwa para
karyawan dimotivasi oleh banyak faktor—tidak hanya uang atau keinginan untuk
mencapai kepuasan, tetapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan memperoleh
pekerjaan yang berarti.
Menurut
Malayu S. Hasibuan, Manajer adalah sumberdaya pokok serta titik sentral setiap
aktivitas yang terjadi dalam suatu perusahaan. Manajer harus mengutamakan
tugas, tanggungjawab, dan membina hubungan yang harmonis baik dengan atasan
maupun dengan bawahan. Adapun tugas-tugas manajer adalah:
1. Managerial
cycle atau siklus pengambilan keputusan, membuat rencana, menyusun organisasi,
pengarahan organisasi, pengendalian, penilaian dan pelaporan.
2. Memotivasi,
artinya seorang manajer harus dapat mendorong para bawahannyauntuk bekerja giat
dan membina para bawahan dengan baik dan harmonis.
3. Manajer
harus berusaha memenuhi kebutuhan para bawahannya.
4. Manajer
harus dapat menciptakan kondisi yang akan membantu bawahannya mendapatkan
kepuasan dalam pekerjaanya.
5. Manajer
harus berusaha agar para bawahannya bersedia memikul tanggung jawab.
6. Manajer
harusmembina bawahannya agar dapat bekerja secara efektif dan efisien.
7. Manajer
harus membenahi fungsi-fungsi fundamental manajemen secara baik.
8. Manajer
harus mewakili dan membina hubungan yang harmonis dengan pihak luar.
Daftar pustaka.